Perjalanan Maria Esther
Roman dalam menemukan Islam dimulai saat dia masih berusia 20 tahun. Ketika
itu, Maria adalah seorang mahasiswi. Maria kenal dengan Islam melalui beberapa
teman muslimnya.
Itu
pertama kali bagi Maria mendengar ada agama bernama Islam. Sebelumnya, Maria
adalah sosok yang haus akan keingintahuan. Karena itulah di mulai banyak
bertanya tentang agama baru tersebut.
Kepada
teman-teman muslimnya, Maria sering mengajukan pertanyaan dan mereka dengan
senang hati menjawabnya. Semakin banyak dia bertanya, Maria semakin yakin akan
kebenaran dalam Islam. Hingga dia memutuskan untuk beralih agama setelah
mempelajarinya hanya dalam 4 bulan.
Namun
tidak mudah bagi Maria untuk mengubah siapa dirinya selama ini. Itu bukan
karena dia tidak mau berubah, tapi karena cara orang memandangnya selama ini.
Sangat sulit meyakinkan mereka tentang perubahan yang terjadi padanya.
Ternyata,
Maria dulunya adalah seorang model sejak usia 14 tahun. Maria sangat menyukai
dunia tersebut. Namun, semakin dia sukses sebagai model, dia merasa ada sesuatu
yang salah. Sesuatu yang hilang yang dia sendiri tidak tahu apa itu.
Dalam
satu show,
Maria termenung di ruang ganti. Dia tidak tahu apa langkah selanjutnya setelah
dia lulus kuliah. Maka, suatu hari, Maria mengunjungi seorang teman dan
menumpahkan kegalauan yang dirasakannya.
Saat
akan pergi, teman Maria itu berkata, "Jangan khawatir Maria, berpikirlah
ke mana dan di mana kamu seharusnya. Tuhan akan menuntunmu menuju
hidayah."
Dan
begitu temannya itu selesai bicara, Maria membuka pintu dan pergi. Maria serasa
disambut sebuah sinar yang terang. Maria menganggap kata-kata temannya itu
sebagai jawaban. Maka dia memutuskan untuk memeluk Islam.
Orangtua
Maria begitu terkejut dengan keputusannya. Mereka tidak mengerti kenapa Maria
mengambil keputusan seperti itu.
Selama
bertahun-tahun, orangtua Maria mulai belajar menerima keputusan putrinya.
Ibunya akan memasak masakan khusus untuk Maria jika ada hidangan daging babi.
Maria juga sering diingatkan untuk mengenakan kerudung tiap kali ada tamu.
Islam
telah melelehkan hati Maria terhadap kedua orangtuanya. Sebagai generasi muslim
Puerto Rico pertama, Maria jadi paham dan menghormati kerja keras orangtuanya
selama ini.
"Aku
muak dengan kehidupan yang aku jalani sebelumnya. Dan sekarang aku akhirnya
menemukan kedamaian. Alhamdulillah, aku punya pilihan dan aku telah
mengambilnya. Islam mengajarkanku untuk rendah hati," kata Maria.
(Sumber
: Arab News)
※ Ya Allah... semoga yang membaca
artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Salam sayang buat
isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah &
Rachmad Hidayatullah”