Sabtu, 19 September 2015

☛ Lantunan Quran Getarkan Hati Mualaf Afsel.


Lantunan Quran yang didengarnya pertama kali membuat hatinya gundah. Ada sesuatu yang menggetarkan hatinya. Nozibele Phylis Mali, perempuan kelahiran Afrika Selatan, datang ke Cape Town tahun 1991 mencari pekerjaan. Sebuah rumah yang dihuni Mehrunisa Dawood menampungnya. Di sebuah keluarga muslim inilah Mali memulai perjalanan hidup barunya.

Suatu ketika di tahun 1995, Mali tak sengaja mendengar lantunan ayat Alquran yang dibaca lantang dan merdu oleh Safeeq, putera Mehrunisa. Seketika Mali terpesona mendengarnya. Meski tidak paham artinya, lantunan itu bagi Mali sungguh indah.

Sejak itu jiwa dan pikiran Mali selalu teringat dengan lantunan yang dilihat dan didengar hari itu. Dia tidak tahu apa itu Islam, apalagi Alquran. Namun yang pasti, setiap melihat Safeeq duduk dan membaca Alquran, hati Mali tergetar. Merasakan sesuatu kekuatan di hatinya yang meyakinkannya tentang kebenaran.

"Sesuatu itu datang dan menghampiri hati saya," kenangnya seperti dikutip laman Onislam.

Tanpa disadari, rupanya Mali mulai tersentuh dengan bacaan Alquran. Tak cuma bacaan Alquran yang membuat hati Mali tersentuh. Sikap Mehrunisa yang lembut dan selalu tersenyum kepadanya membuat Mali mengagumi keluarga Muslim tersebut.

"Perempuan itu, setiap pagi waktu saya datang, wajahnya selalu dihiasi dengan senyuman," katanya.

Bahkan ketika dia membuat kesalahan saat bekerja, majikan perempuannya itu tetap sabar dan bersikap baik kepadanya. Mali merasa ada persaudaraan yang melampaui batas ras, kelas sosial dan majikan-pembantu. Mali merasakan hubungan yang lebih hangat dan ini membuatnya bahagia bahkan sampai terharu.

Hal lain yang membuat hati Mali kagum dengan Mehrunisa adalah ketaatannya menjalankan ibadah salat. Mali sering memperhatikan Mehrunisa mengambil air wudlu dan salat mengenakan baju panjang dan hijab.

Semua ini membuat penasaran Mali makin memuncak. Ingin rasanya menyelami segala sesuatu yang terjadi di rumah itu. Dia tidak tahu tentang wudlu, salat, Alquran. Hatinya mendesaknya untuk bertanya. Namun dia takut.

Gelagal Mali ditangkap Mehrunisa. Sang majikan rupanya tahu tentang kegelisahan Mali. Dia tahu pegawainya ini sedang membutuhkan bimbingan spiritual.
Mehrunisa kemudian mengajak Mali berdiskusi soal agama selepas makan siang. Namun pembicaraan itu tak membuat Mali puas. Mehrunisa menasihati Mali untuk berdoa.

"Ketika kamu keluar dari pintu, berdoalah dengan membaca 'O Tuhan, tolong saya. Tunjukkan saya kebenaran'. Bacalah itu sampai kamu tiba di rumah. Tuhan pasti menunjukkan jalan bagimu," kata Mehrunisa kepada Mali.

Beberapa bulan kemudian, Mehrunisa mengajak Mali ke kantor Gerakan Dakwah Islam (IDM) di Cape Town. Di sana, seorang imam berbicara dengan Mali mengenai agama Islam dalam bahasa Xhosa, bahasa asli orang Afrika Selatan.

Begitu mendapat penjelasan agama Islam dalam bahasa yang dia mengerti dengan baik, tanpa menunda-nunda waktu lagi, Mali memutuskan untuk memeluk Islam dengan mengucapkan kalimat dua syahadat.

Waktu itu tahun 2005, dan Mali memilih nama Fatima sebagai nama Muslimnya. Setelah masuk Islam, Fatima Mali merasakan perubahan dalam kehidupannya. Dia yang biasanya egois, kini menjadi lebih peka pada orang lain yang memerlukan.

Sumber : onislam.net

Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin

¤ Salam sayang buat isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah”

Latest Tweets

 
;