Katkova
mengaku, sejak masuk Islam dirinya menjadi lebih bijak secara personal.
"Sebelum masuk Islam, saya biasa pergi pesta dan clubbing, tapi semuanya
telah berhenti," tutur dia.
Ini kisah
mualaf asal Rusia. Alena Katkova namanya. Setelah melalui jalan berliku,
perempuan yang lahir di Siberia, kawasan paling utara bekas negara Uni Soviet,
itu akhirnya mendapat hidayah dan memutuskan masuk Islam.
Kisah itu bermula saat Katkova pindah
ke Selandia Baru pada 2008. Di sana, dia menimba ilmu di The Auckland
University of Technology (AUT). Selain itu, dia juga bekerja sebagai operator call
center.
Lima tahun silam, kala pertama kali
tiba di Selandia Baru, tak satu pun agama yang dia yakini. Ateis. Mungkin itu
istilah tepat untuk menyebut Katkova, yang memang tak beragama.
Setelah beberapa waktu, segalanya
berbeda. Perpindahan dari belahan bumi utara ke selatan rupanya berimbas pada
hati Katkova. Apalagi, setelah bertemu dengan mahasiswa Muslim di negara yang
sangat heterogen dengan berbagai latar itu.
"Ketika saya mulai belajar di
AUT, saya bertemu banyak mahasiswa Muslim, dan saya penasaran dan mulai
bertanya. Itulah cerita bagaimana saya masuk Islam," kata Katkova dikutip dari Revert2Islamtoday.
Sejak menjadi mualaf, kehidupan
perempuan yang kini berusia 29 tahun itu berubah. Dia mengaku, sejak masuk
Islam dirinya menjadi lebih bijak secara personal. "Sebelum masuk Islam,
saya biasa pergi pesta dan clubbing, tapi semuanya telah
berhenti," tutur dia.
Tak sekedar masuk Islam, Katkova
juga mengenakan hijab untuk menutup aurat
sebagaimana diajarkan agama barunya itu. Sejak berkerudung itu, dia merasa
diperlakukan lebih sopan oleh orang-orang di sekelilingnya. "Saya pikir
saya sekarang lebih dihormati."
Katkova merasa benar-benar nyaman
dengan hijab di kepalanya. Sekarang, dia mulai berpikir untuk
berganti pekerjaan, sebab dia merasa operator call center
bukan bidang yang tepat baginya. "Saya selalu berpikir mereka akan
menerima saya sebagai seorang guru."
Katkova juga menjalankan ajaran
Islam dengan taat. Kini dia tak lagi hidup hura-hura. Bergaul bebas dengan
bermacam laki-laki. "Islam tidak mengajarkan berpelukan atau berciuman
dengan orang yang bukan muhrim, sehingga saya tidak melakukan itu," ujar
dia.
Oleh sebab itu, saat bertemu pria
lain, sekarang Katkova hanya mengucapkan salam saja. "Tapi dengan senyuman
mereka paham dan Selandia Baru merupakan negara yang sangat mudah
menerima."
Tapi, bukan berarti hijrah yang
dilakukan Kotkova tidak punya tantangan. Penolakan bahkan datang dari
keluarganya sendiri. "Dan bahkan adik perempuan saya tidak dapat memahami
atau menerima kenyataan bahwa saya sekarang seorang Muslimah," tutur dia.
Kondisi itu bisa dimaklumi oleh Kotkova.
Sebab, di negara asalnya, tak semua orang mendapat informasi yang benar tentang
Islam. "Di Rusia, masyarakat masih berpikir Muslim sebagai teroris sebab
apa yang mereka lihat dan dengar di media," kata Katkova.
Sumber : onislam.net
※ Ya Allah... semoga yang membaca
artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Salam sayang buat
isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah”