Minggu, 27 September 2015

☛ Kisah `Ratu Clubbing` Rusia Masuk Islam.


Katkova mengaku, sejak masuk Islam dirinya menjadi lebih bijak secara personal. "Sebelum masuk Islam, saya biasa pergi pesta dan clubbing, tapi semuanya telah berhenti," tutur dia.

Ini kisah mualaf asal Rusia. Alena Katkova namanya. Setelah melalui jalan berliku, perempuan yang lahir di Siberia, kawasan paling utara bekas negara Uni Soviet, itu akhirnya mendapat hidayah dan memutuskan masuk Islam.

Kisah itu bermula saat Katkova pindah ke Selandia Baru pada 2008. Di sana, dia menimba ilmu di The Auckland University of Technology (AUT). Selain itu, dia juga bekerja sebagai operator call center.

Lima tahun silam, kala pertama kali tiba di Selandia Baru, tak satu pun agama yang dia yakini. Ateis. Mungkin itu istilah tepat untuk menyebut Katkova, yang memang tak beragama.

Setelah beberapa waktu, segalanya berbeda. Perpindahan dari belahan bumi utara ke selatan rupanya berimbas pada hati Katkova. Apalagi, setelah bertemu dengan mahasiswa Muslim di negara yang sangat heterogen dengan berbagai latar itu.

"Ketika saya mulai belajar di AUT, saya bertemu banyak mahasiswa Muslim, dan saya penasaran dan mulai bertanya. Itulah cerita bagaimana saya masuk Islam," kata Katkova dikutip dari Revert2Islamtoday.

Sejak menjadi mualaf, kehidupan perempuan yang kini berusia 29 tahun itu berubah. Dia mengaku, sejak masuk Islam dirinya menjadi lebih bijak secara personal. "Sebelum masuk Islam, saya biasa pergi pesta dan clubbing, tapi semuanya telah berhenti," tutur dia.

Tak sekedar masuk Islam, Katkova juga mengenakan hijab untuk menutup aurat sebagaimana diajarkan agama barunya itu. Sejak berkerudung itu, dia merasa diperlakukan lebih sopan oleh orang-orang di sekelilingnya. "Saya pikir saya sekarang lebih dihormati."

Katkova merasa benar-benar nyaman dengan hijab di kepalanya. Sekarang, dia mulai berpikir untuk berganti pekerjaan, sebab dia merasa operator call center bukan bidang yang tepat baginya. "Saya selalu berpikir mereka akan menerima saya sebagai seorang guru."

Katkova juga menjalankan ajaran Islam dengan taat. Kini dia tak lagi hidup hura-hura. Bergaul bebas dengan bermacam laki-laki. "Islam tidak mengajarkan berpelukan atau berciuman dengan orang yang bukan muhrim, sehingga saya tidak melakukan itu," ujar dia.

Oleh sebab itu, saat bertemu pria lain, sekarang Katkova hanya mengucapkan salam saja. "Tapi dengan senyuman mereka paham dan Selandia Baru merupakan negara yang sangat mudah menerima."

Tapi, bukan berarti hijrah yang dilakukan Kotkova tidak punya tantangan. Penolakan bahkan datang dari keluarganya sendiri. "Dan bahkan adik perempuan saya tidak dapat memahami atau menerima kenyataan bahwa saya sekarang seorang Muslimah," tutur dia.

Kondisi itu bisa dimaklumi oleh Kotkova. Sebab, di negara asalnya, tak semua orang mendapat informasi yang benar tentang Islam. "Di Rusia, masyarakat masih berpikir Muslim sebagai teroris sebab apa yang mereka lihat dan dengar di media," kata Katkova.

Sumber : onislam.net

Ya Allah... semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin

¤ Salam sayang buat isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah & Rachmad Hidayatullah”

Latest Tweets

 
;