William,
seorang polisi di pinggiran kota Midwestern, Amerika Serikat, memutuskan
memeluk Islam setelah mempelajari Alquran. Dia merasa takjub dengan segala hal
yang tertuang dalam Alquran.
Ketertarikan
William pada Alquran berawal saat berteman dengan Nasir, teman satu kesatuannya
sejak tahun 1980. William selalu kagum pada Nasir lantaran temannya itu
memiliki sikap yang begitu bijak dan sabar dalam menangani berbagai kasus.
William
sempat bertanya bagaimana bisa sahabatnya itu sampai memiliki tingkat kesabaran
begitu tinggi. Sampai akhirnya, Nasir memberitahu William sesuatu yang dia
jadikan pegangan dalam bersikap. William baru sadar, penjelasan temannya itu
merupakan kutipan dari beberapa ayat Alquran.
Saat
musim dingin tahun 2000, ketertarikan William pada Islam makin berkembang. Dia
berusaha membaca Alquran tetapi tidak bisa memahaminya. Meski kesulitan,
William terus belajar Islam dari buku-buku lainnya. Awalnya, dia belajar hanya
untuk memuaskan rasa penasarannya. Bukan untuk tujuan spiritual.
William
terus berupaya memahami Alquran namun lagi-lagi gagal. Akhirnya, dia memutuskan
untuk bertanya kepada Nasir sampai akhirnya serangan 11 September terjadi.
Tiba-tiba, William memiliki sejumlah kekhawatiran baru dan dia pun menyimpan
pertanyaan tentang Islam.
Selama
periode tersebut, aneka informasi tentang Islam diperoleh William. Namun
sedikit yang disampaikan secara positif. Sebagai polisi pengawas, William
dikelilingi orang-orang yang memahami Islam sebagai ancaman dan Muslim adalah
musuh. William pun bersikap menunggu hingga keadaan tenang sambil belajar Islam
secara diam-diam untuk dirinya sendiri.
Pada
akhir musim panas 2004, perasaan ingin tahu tentang Islam benar-benar memuncak
dan semakin intensif. William yang jengkel karena belum mengerti juga tentang
Islam akhirnya meminta Nasir untuk membimbingnya.
Kepada
William, Nasir mengajarkan tentang Islam dan Alquran. Dia mengatakan Islam
bukan hanya agama dan kata-kata Tuhan, tetapi jalan hidup. Nasir dan
saudaranya, Riyadh, kemudian memberikan buku-buku tentang Islam yang memberikan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan William.
Dengan
pengetahuan di tangan, William melanjutkan belajar Alquran yang ternyata enak
dibaca dan mudah dipahami. William bahkan semakin kagum dengan isi Alquran yang
masuk akal.
Meski
sudah yakin bahwa Muhammad adalah seorang Nabi, tetapi William masih dihadapkan
pada dilema. Dia masih bingung tentang apa yang harus dilakukan. William merasa
apa yang pernah diyakininya selama ini tiba-tiba terbalik. William benar-benar
bingung dengan penjelasannya.
Malam
itu William berdoa, memohon bimbingan dan pemahaman. William kemudian tidur
berharap menemukan pemahaman tentang situasi yang dihadapinya. Ketika
terbangun, William merasa dirinya sudah mengalami pencerahan.
Semuanya tiba-tiba menjadi
jelas dan William merasa gembira, bahagia dan damai. Pagi itu William berniat
mengucapkan syahadat. Dia kemudian menghubungi Nasir dan mereka pergi ke sebuah
masjid terdekat untuk salat Jumat. Di masjid itu, William dibimbing untuk
mengucapkan syahadat dengan disaksikan Nasir.
※ Ya Allah...
semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤
Salam sayang buat isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah &
Rachmad Hidayatullah”