Selesai membaca buku tersebut, perasaan Yusuf
begitu meluap-luap untuk ingin tahu tentang Islam.
Kisah Yusuf Derbeshyre, 43, dari
Leicester, Inggris yang akhirnya menjadi seorang Muslim bisa dibilang cukup
unik. Secara tidak sengaja Ia menemukan sebuah buku biografi tentang Nabi
Muhammad SAW. Setelah membaca buku tersebut, Yusuf menjadi tertarik sebelumnya
akhirnya memutuskan memeluk Islam.
Sosok Yusuf sebetulnya seperti
kebanyakan pemuda-pemuda Inggris lainnya. Menghabiskan akhir pekan dengan
mabuk-mabukan dan menganut gaya hidup tidak bermoral lainnya. Namun semua
berubah 180 derajat sekitar lima tahun lalu ketika ia menghabiskan masa liburan
di Yunani. Tidak ingin membawa tas yang berat, Yusuf memutuskan tak membawa
buku-buku untuk dibaca. Dia berencana membelinya di Yunani saja.
"Berbaring di kursi malas di tepi
kolam renang, berjemur di bawah sinar matahari sambil membaca buku, bagi saya
itulah makna terbaik dari sebuah liburan," kenang Yusuf dikutip dari
laman OnIslam.net,
Kamis 17 September 2015.
Singkat cerita, segera setelah tiba di
Yunani, Yusuf mencari toko buku untuk membeli buku-buku yang menarik untuk
dibaca. Seingat Yusuf, ia akhirnya menemukan sebuah toko buku bernama WHSmith. Dia menghabiskan waktu berjam-jam
lamanya di toko buku itu untuk mencari buku-buku yang akan dibacanya selama
liburan.
Namun Yusuf agak kecewa. Tidak ada satu
pun buku yang menarik perhatiannya. Hingga saat hendak keluar dari toko
tersebut, tas Yusuf tak sengaja menyenggil sebuah tak buku. Hampir semua buku
dalam rak itu berserakan jatuh ke lantai.
Saat memungut buku-buku itulah, matanya
terpaku pada sebuah buku. Bagaikan jatuh cinta pada pandangan pertama, Yusuf
mengambil buku berjudul The Prophet Muhammad : A Biography yang ditulis oleh
penulis Barat terkenal, Barnaby Rogerson.
"Pada halaman pertama saya membaca
buku tersebut, sepertinya cukup menarik. Saya kemudian membaca halaman kedua hingga
tidak bisa berhenti membacanya. Saya segera ke kasir dan membeli buku tersebut
untuk dibaca selama liburan di Yunani itu," jelasnya.
Selesai membaca buku tersebut, perasaan
Yusuf begitu meluap-luap. Rasa penasaran ingin tahu tentang Islam membayanginya.
Akhirnya dia memutuskan mempelajari lebih jauh dari apa yang telah dibacanya
itu.
Pulang dari liburan, Yusuf mengunjungi
sebuah masjid di Leicester. Di depan pengurus masjid, dia mengungkapkan
keinginannya untuk mengetahui lebih mendalam tentang Islam.
Dia kemudian dibawa menemui imam masjid
itu untuk membantunya mempelajari Islam. Namun imam tersebut memberitahu Yusuf:
"Baiklah, saya dapat membantu saudara tetapi biarlah saya berkata jujur
dan berterus terang dengan Anda bahwa bagi saya cara terbaik untuk memahami
Islam adalah dengan menjadi seorang Muslim itu sendiri."
Tanpa berpikir panjang, Yusuf langsung
setuju dengan rekomendasi imam tersebut. Dia kemudian diislamkan secara resmi
dengan mengucap dua kalimat syahadat di masjid itu. Imam masjid kemudian
menambahkan nama Yusuf sebagai bukti dan identitas dia sebagai seorang Muslim.
※ Ya Allah...
semoga yang membaca artikel ini :
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤ Muliakanlah orangnya
¤ Yang belum menemukan jodoh semoga lekas dipertemukan
¤ Yang belum mendapatkan keturunan semoga cepat mendapatkannya
¤ Semoga tergerak hatinya untuk bersedekah
¤ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
¤ Bahagiakanlah keluarganya
¤ Luaskan rezekinya seluas lautan
¤ Mudahkan segala urusannya
¤ Kabulkan cita-citanya
¤ Jauhkan dari segala Musibah, Penyakit, Prasangka Keji
¤ Jauhkan dari segala Fitnah, Berkata Kasar dan Mungkar.
Aamiin ya Rabbal'alamin
¤
Salam sayang buat isteri & anak tercinta :
“Siti Nurjanah &
Rachmad Hidayatullah”